Wednesday, January 15, 2014
Humor Suami Istri
Pasangan suami istri dari desa yang baru menikah terpaksa mengontrak sebuah kamar untuk mendekatkan tempat kerjanya. Belum berselang lama terpaksa harus menerima adik lelaki sang istri tinggal bersama karena sekolah menengah di kota.
Awalnya mereka harus menahan keinginan di malam hari. Ketika suami sudah tidak tahan untuk melakukan hubungan, sang Istri minta suami mengecek dulu apakah adknya sudah tidur. "Lihat dulu Adik...sudah tidur belum..Kak ?" Sang Suami menjulurkan tangan ke kepala adik iparnya yang tidur di bawah; kena rambutnya lalu dijambaknya. Adiknya kaget, meringis tapi diam saja tak bersuara. "Sudah tidur..kok". "Masa..?". " Nie lihat rambutnya lepas waktu Kakak tarik..dan adikmu tidak mengaduh..berarti sudah tidur..". Dan hajat keduanya terlampiaskan. Begitu seterusnya, setiap hendak memenuhi hajat biologis, istri minta suami mengecek, dan si Adik harus meringis menahan sakit manakala sebagian rambutnya tercabut. Di suatu pagi hari libur, ketiganya di belakang, Istri berwajah cerah mencuci pakaian di dekat sumur, Suami bersiul-siul mandi di kamar mandi, Adik tenang di WC di sebelah kamar mandi. Suami bersenandung :"…Tadi malam asyik sekali…”.Istri menyahut “ …Aku ingin mengulangi lagi….”. Bersahut-sahutan :"…Tadi malam asyik sekali….“. “ …Aku ingin mengulangi lagi….”. "…Tadi malam asyik sekali….“. “ …Aku ingin mengulangi lagi….”. "…Tadi malam asyik sekali….“. “ …Aku ingin mengulangi lagi….”,,,,,, Akhirnya yang di dalam WC ikut menyahut : ”… LAMA-LAMA MENJADI GUNDULLLL,,,,,…!!!..”
Anak Bertumbuh
Dorothy Law Nolte pernah menyatakan bahwa anak belajar dari kehidupan lingkungannya. Lengkapnya adalah :
(Dorothy Law Nolte has stated that children learn from life environment. Details are:)
Jika anak dibesarkan dengan celaan, ia belajar memaki
(If children live with criticism, he learns cursing)
Jika anak dibesarkan dengan permusuhan, ia belajar berkelahi
(If children live with hostility, he learns to fight)
Jika anak dibesarkan dengan cemoohan, ia belajar rendah diri
(If children live with ridicule, he learns inferiority)
Jika anak dibesarkan dengan penghinaan, ia belajar menyesali diri
(If children live with the humiliation, he learns to regret that)
Jika anak dibesarkan dengan toleransi, ia belajar menahan diri
(If children live with tolerance, they learn patience)
Jika anak dibesarkan dengan pujian, ia belajar menghargai
(If children live with praise, he learns to appreciate)
Jika anak dibesarkan dengan sebaik-baik perlakuan, ia belajar keadilan
(If children live with the best treatment, he learns justice)
Jika anak dibesarkan dengan rasa aman, ia belajar menaruh kepercayaan
(If children live with security, he learns confidence)
Jika anak dibesarkan dengan dukungan, ia belajar menyenangi diri
(If children live with approval, he learns to like himself)
Jika anak dibesarkan dengan kasih sayang dan persahabatan, ia belajar menemukan cinta dalam kehidupan
(If children live with love and friendship, he learns to find love in life)
Subscribe to:
Posts (Atom)